Banyak orang yang mengidamkan masuk ke jurusan IPA walaupun nilai pas-pasan. Berbagai macam alasannya: "IPA kan lebih prospektif!", "IPA kan anak-anak pinter!", bla..bla..blaa...
Ya, mungkin ada benarnya, IPA lebih prospektif. Saya sendiri pun berminat untuk masuk IPA, tapi saya pun tak menampik IPS.
Sudah menjadi paradigma kalau anak IPA adalah anak-anak pilihan, orang-orang yang nilai-nilai "IPA"-nya besar, IPSnya mungkin ada yang hancur. Sedangkan anak-anak IPS adalah anak-anak yang terbuang karena tidak mampu masuk IPA.
Semua ini, menurut saya, berdasarkan buku-buku yang pernah saya baca, IPA menjadi favorit karena dulunya yang ada hanya ada pelajaran IPA saja, berhubung IPS belum terlalu berkembang di Indonesia. Para penjajah tidak membutuhkan ekonom, sosiolog, atau sejarawan, mereka hanya membutuhkan sarjana-sarjana teknik untuk membantu mereka berperang melawan musuh-musuhnya.
Ini bukan berarti saya mengejek IPA, melainkan ingin merubah paradigma orang-orang mengenai IPS. Banyak sudah teman-teman, kakak-kakak yang memilih IPA karena gengsi. Terkadang pun sekolah menjadi penyulut. Ada kelas IPA unggulan, diberikan fasilitas/guru yang "bernilai lebih" daripada IPA non-unggulan, apalagi dibandingkan dengan IPS. Hal ini membuat kelas sosial (IPS) menjadi Sekolah Orang Santai.
Banyaknya siswa yang IPA-IPA-an, memandang sebelah mata IPS. Padahal, di negara kita yang sedang berkembang ini, tidak hanya orang IPA yang dibutuhkan, orang IPS juga. Misalnya saja, kita membuat sebuah bangunan, tugu misalnya. Kita tentu saja membutuhkan seorang arsitek yang orang IPA, tapi kita juga membuthkan seorang IPS untuk menghitung segala biaya dalam pembangunan tersebut. Masih ada yang lain, yaitu orang seni, kita tentu saja tidak membuat tugu asal jadi, kita pun harus mempertimbangkan nilai seninya agar tidak sia-sia...
kalau sekarang dilihat dari prospeknya, keduanya sama-sama besar. orang-orang IPA sedang gencar mencari pengganti bahan bakar fosil. orang-orang IPS sedang gencar mencari jalan keluar dari inflasi.
sekarang, pilihan ada di tangan rekan-rekan yang sebentar lagi penjurusan. untuk rekan-rekan yang membaca tulisan saya ini, saya berharap menjadi diri kalian sendiri. pahami kemampuan diri kalian masing-masing. jangan memaksakan diri, pikirkan jauh ke depan....
Diposting oleh Barto

0 komentar:

Visit the Site
MARVEL and SPIDER-MAN: TM & 2007 Marvel Characters, Inc. Motion Picture © 2007 Columbia Pictures Industries, Inc. All Rights Reserved. 2007 Sony Pictures Digital Inc. All rights reserved. blogger templates